POLITIK ORANG DEWASA DAN DEWASA BERPOLITIK

Kurniadi Aris, SH. MH. MM Advokat / Akademisi Tidak dapat ditampik bahwa tahun 2024 adalah tahun politik dan berdampak terjadi pembelahan da...

Kurniadi Aris, SH. MH. MM
Advokat / Akademisi

Tidak dapat ditampik bahwa tahun 2024 adalah tahun politik dan berdampak terjadi pembelahan dalam masyarakat terhadap pandangan politik kelompok dan induvidu masyarakat itu sendiri dan bermuara pada pilihan politiknya. Dalam kajian tata negara, Politik dan Hukum Tata Negara laksana batang dan buah, buah diproduksi oleh batang sederhananya Batang adalah politik dan hukum adalah buah jelas dan pasti hukum undang-undang yang menjadi sandaran aturan adalah produk politik. selanjutnya Apakah sebuah batang akan berbuah dengan rasa manis, kecut atau buahnya mengandung racun semuanya kembali kepada kualitas batangnya.

Terkait dalam hal di atas dalam konteks kedaerahan tahun 2024 masyarakat kembali merasakan sensasi politik  terlebih khusus terkait dengan suksesi kepala daerah atau yang lebih akrab kenal dengan PILKADA (pemilihan kepala daerah). Lalu bagaimana menyikapi Pilkada yang merupakan Tools untuk memproduksi kepala daerah yang sesuai dengan harapan masyarakat karena ada  majas alias  satire tentang beda PIL KB dan PILKADA yaitu pil kb jika lupa maka akan jadi sebaliknya pilkada “jika jadi maka akan lupa” lupa disini adalah seorang calon terpilih akan lupa akan janji-janji kampanyenya jika sudah terpili. Selanjutnya sesuatu yang pasti pilihan politik hanya untuk orang dewasa karena yang berhak memberikan suara adalah orang yang sudah bersia 17 tahun saat hari pencoblosan dan hal ini sudah Crystal Clear alias tidak bisa di tafsir-tafsirkan lagi siapa sudah mempunyai hak pilih.

Selanjutnya apa pula yang dimaksud dengan kedewasaan berpolitik, sederhananya kedewasaan politik merupakan sikap saling memahami, sikap menjunjung tinggi toleransi sehingga masyarakat juga tidak terpancing isu-isu SARA yang mengancam persatuan bangsa, (kutipan berita, Delly Ferdian, 2016). Jika begitu apakah ormas atau komunitas tertentu tidak boleh ikut aktif dalam politik?, semua kembali kepada komunitas tersebut bisa saja mereka melarang nama komunitasnya di tarik ke dalam ranah politik praktis sebagai penguat brand seseorang kandidat atau mereka melarangnya namun anggota dari komunitas tersebut di benarkan untuk ikut aktif berpolitik praktis, contoh nyata dalam hal ini adalah Muhammadiyah yang tidak membenarkan institusinya di tarik sebagai penguat branding seorang kandidat kepala daerah tapi person-personya diberikan lampu hijau untuk terjun aktif dalam politik praktis tidak sedikit kader Muhammadiyah yang duduk di legislatif dan eksekutif ataupun yang sedang bertarung di PILKADA 2024 karena politik itu sendiri adalah seni dalam merebut kekuasaan, adalah sebuah kepalsuan jika orang berpolitik tidak mengharapkan kekuasaan. Selanjutnya kedewasaan berpolitik adalah tidak menyerang dengan  kampanye hitam (black campign) namun dibenarkan kampanye negatif (negatif campign) agar masyarakat tahu rekam jejak dari seoarang calon.

Kata kuncinya adalah politik dan berpolitik tidak ada yang salah sepanjang di jalankan dengan baik sesuai dengan amanah dan kedewasaan berpolitik sangat dibutuhkan untuk dapat menjadi pisau analisa untuk menjatuhkan pilihan seseorang terhadap pilihan politiknya. Politik dan pilihan politik laksana pakaian ketat mode terbaru semua orang ingin mencoba memakainya, tapi hanya sedikit orang paham apakah pakaian tersebut cocok untuk dipakainya, bahkan memaksakan mode yang tidak cocok akan menjadi bahan tertawaan orang lain dan bisa menampakkan aurat seseorang.


Terbaru

Hot in week

Komentar

Arsip Blog

item