Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mi’raj dalam Kehidupan Modern

Arifman Kepala TPQ Bustanuddin  Isra Mi’raj, peristiwa besar dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid...

Arifman
Kepala TPQ Bustanuddin 
Isra Mi’raj, peristiwa besar dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu menuju Sidratul Muntaha, menyimpan pesan mendalam yang relevan untuk diaktualisasikan dalam kehidupan modern. Di tengah tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi, nilai-nilai yang terkandung dalam Isra Mi’raj dapat menjadi pedoman spiritual dan moral bagi umat Islam.

Dalam konteks kehidupan modern, Isra Mi’raj mengajarkan pentingnya menjaga hubungan vertikal (habluminallah) dan horizontal (habluminannas). Nilai ketakwaan dan keimanan yang diperoleh dari perintah salat lima waktu dapat menjadi benteng moral di tengah derasnya arus materialisme dan individualisme.

1. Penguatan Spiritualitas di Era Digital

Kemajuan teknologi sering kali membuat manusia terjebak dalam rutinitas yang serba cepat dan melelahkan. Salat, sebagai ibadah utama yang diwajibkan melalui Isra Mi’raj, mengajarkan manusia untuk berhenti sejenak, introspeksi, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Di era digital, penguatan spiritualitas ini dapat menjadi penyeimbang dalam menghadapi tekanan hidup.

2. Pentingnya Kejujuran dan Amanah

Isra Mi’raj juga mengajarkan pentingnya kejujuran dan amanah. Nabi Muhammad SAW menjadi contoh teladan dalam menyampaikan pesan-pesan Allah tanpa mengurangi atau menambahkan sedikit pun. Dalam dunia modern, di mana hoaks dan disinformasi mudah menyebar, sikap amanah ini sangat relevan untuk diterapkan, terutama dalam menjaga etika bermedia sosial.

3. Kesadaran akan Solidaritas dan Kemanusiaan

Perjalanan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa menunjukkan pentingnya hubungan persaudaraan lintas wilayah. Pesan ini relevan dalam membangun solidaritas global di era modern. Dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial, umat Islam diajak untuk bersatu dan saling membantu, terlepas dari perbedaan geografis dan budaya.

4. Pemanfaatan Teknologi untuk Kebaikan

Perjalanan Isra Mi’raj yang melampaui batas ruang dan waktu dapat diaktualisasikan melalui pemanfaatan teknologi untuk kebaikan. Umat Islam diharapkan memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan, pendidikan, dan perdamaian, bukan untuk hal-hal yang merusak atau memecah belah.

Isra Mi’raj bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga sumber inspirasi yang memberikan panduan untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut, umat Islam dapat menjalani kehidupan modern yang tetap berlandaskan pada nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.


Terbaru

Hot in week

Komentar

item